06 August 2022 - Tempo.co
Penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Solo, Jawa Tengah, telah mencapai akhir pertandingan. Indonesia dipastikan menjadi pengumpul medali terbanyak sehingga berhak menyandang gelar juara umum.
Hingga Jumat malam pukul 22.30 WIB, klasemen perolehan medali yang disiarkan laman resmi ASEAN Para Games 2022 menunjukkan Indonesia melaju jauh di peringkat teratas dengan total 419 medali dengan rincian 171 medali emas, 138 perak, dan 110 perunggu.
Jumlah tersebut jauh di atas tim peringkat kedua, Thailand, yang mengumpulkan total 312 medali dengan rincian 113 medali emas, 113 perak, dan 86 perunggu.
Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia Andi Herman bahkan sudah memastikan Indonesia menjadi juara umum ASEAN Para Games (APG) 2022 yang diselenggarakan di Solo pada 30 Juli-6 Agustus itu ketika perolehan medali emas Indonesia "baru" 151.
"Alhamdulillah sampai malam ini kalau sesuai website Indonesia sudah mendapatkan 151 emas, tapi data riil di lapangan ada 168 emas," kata dia di Solo Jumat malam.
Menurut dia, perbedaan data tersebut karena masih ada sebagian perolehan medali yang belum diupacarakan sehingga belum tercatat secara resmi dalam laman APG 2022.
Dia mengatakan pencapaian tersebut jauh melebihi target awal 104 medali emas. Bahkan, ada beberapa cabang olahraga yang mencapai lebih dari 300 persen dari target semula.
Dia menegaskan semua target yang dicanangkan CdM seluruhnya berhasil dicapai kecuali cabang sepak bola cerebral palsy (CP) yang kalah dalam adu penalti melawan Thailand sehingga harus puas dengan medali perak.
"Seluruh target yang dicanangkan CdM semua terpenuhi kecuali satu, yakni sepak bola CP kita kalah adu penalti dengan Thailand. Kami dapat perak, kalau prediksinya emas," kata Andi Herman.
Juara umum
Indonesia berhasil mengumpulkan medali terbanyak setelah hampir dalam seluruh cabang yang dipertandingkan keluar sebagai juara umum alias pengumpul medali terbanyak.
Menurut data laman resmi ASEAN Para Games, hanya pada cabang panahan, boccia, sepak bola CP, goalball, basket kursi roda, dan tenis kursi roda tuan rumah Indonesia tersingkir dari posisi teratas.
Cabang atletik menjadi pendulang medali terbanyak bagi tuan rumah dengan 57 medali emas, 41 perak dan 24 perunggu sehingga total menyumbangkan 122 medali bagi kontingen Merah Putih.
Diikuti renang yang juga menjadi juara umum pada cabang yang dipertandingkan di Semarang tersebut.
Tim para-renang Indonesia tampil sebagai juara umum setelah mengumpulkan total 87 medali, terdiri atas 29 medali emas, 31 perak, dan 27 medali perunggu.
Perolehan medali emas para-renang pada pesta olahraga terbesar bagi atlet-atlet difabel se-Asia Tenggara itu melampaui target 27 medali emas.
"Tentunya ini sangat melegakan. Untuk semua tim juga. Karena target kan harus tercapai," kata Koordinator Pelatih Para-Renang Dimin di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat.
Sejauh ini, target harian yang ditetapkan Dimin hanya meleset sekali, yakni pada hari pertama, Senin, 1 Agustus, dari target 10 medali emas hanya tercapai tujuh medali emas.
Selebihnya, para-renang mencapai target perolehan medali pada hari kedua (2 Agustus) sebanyak tiga medali emas, hari ketiga (3 Agustus) meraih enam medali emas, dan hari keempat (4 Agustus) memenuhi target lima medali emas.
Termasuk pada hari kelima Jumat ini yang justru melampaui target, dari tujuh medali emas yang ditargetkan tercapai delapan medali emas.
Cabang tenis meja juga menjadi penyumbang medali terbanyak dengan torehan 27 emas, 16 perak dan 22 perunggu. Begitu juga dengan para angkat berat (18 emas dan 6 perak).
Koordinator Pelatih Pelatnas Para Angkat Berat Indonesia Coni Ruswanta usai babak final di Hotel Solo Paragon mengatakan Jumat ini timnya meraih 3 medali emas dan 3 medali perak.
"Ini melebihi ekspektasi kami, (Tambi) Sibarani yang ditarget perunggu malah dapat satu emas dan satu perak," kata Coni.
Selain Tambi Sibarani, banyak atlet debutan angkat berat yang bersinar dalam kompetisi APG kali ini.
Pada cabang para-badminton pun Indonesia keluar sebagai juara umum setelah berhasil membukukan perolehan medali terbanyak dengan 13 medali emas, 9 perak dan 8 perunggu. Jumlah ini berselisih jauh dari Thailand yang berada pada urutan dengan dengan "hanya" tiga medali emas, 8 perak dan 9 perunggu.
Sukses penyelenggaran
Dengan keberhasilan sebagai pengumpul medali terbanyak dan keluar sebagai juara umum, berarti tuan rumah Indonesia berhasil mencapai sukses sebagai peserta terbaik.
Sebagai tuan rumah, biasanya tidak hanya memasang target sukses sebagai peserta terbaik tetapi juga sukses sebagai penyelenggara.
Predikat tersebut pun bukan tidak mungkin tercapai setelah penyelenggaraan ASEAN Para Games yang berlangsung sejak 30 Juli dan akan berakhir esok Sabtu 6 Agustus berjalan dengan lancar nyaris tanpa gangguan berarti.
Salah satu keberhasilan penyelenggara adalah menerapkan sistem gelembung dengan ketat untuk menghindari penularan COVID-19 kepada peserta pesta olahraga bagai atlet difabel di Asia Tenggara ini.
Sekretaris Jenderal INASPOC Rima Ferdianto mengungkapkan dengan sistem gelembung berhasil menjaring 24 atlet yang terpapar COVID-19 -- di antaranya atlet para renang dan bulu tangkis -- yang sebagian besar dalam kondisi yang baik.
Bahkan, nilai "Cycle Value" (CT) sebagai salah satu ukuran kesembuhan, sejak awal juga tinggi sehingga isolasi terhadap mereka yang terpapar COVID-19 rata-rata tak sampai lima hari.
Sementara dari sisi ekonomi dilaporkan bahwa tingkat hunian hotel dan penjualan produk buatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) laku terjual dalam ajang olahraga yang berlangsung kurang lebih satu pekan itu.
"Tadi saya dapat update dari Pak Wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka) bahwa tingkat hunian hotel 100 persen untuk satu minggu ini, karena ada APG dan Internasional Wellness Tourism Conference," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keratif Sandiaga Uno.
"Ini harus dijaga momentumnya, apalagi kita bicara mengenai bagaimana sektor pariwisata jadi lokomotif dan membuka peluang bagi ekonomi kreatif untuk bisa bangkit," kata Sandiaga.
Keberhasilan pada ASEAN Para Games 2022 tersebut setidaknya bisa menjadi kado manis bagi Indonesia yang tidak lama lagi akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-77.